Kudus – Warga Desa Kesambi yang rumahnya terdampak banjir akibat tanggul Sungai Piji yang jebol, Kamis (20/2/2020), menyebut jika tiang penyangga pada jembatan tiga adalah biang dari penyebab banjir besar kemarin.
Mereka, berharap pihak terkait bisa segera mengatasi biang permasalahan banjir di tiap tahun tahunnya tersebut.
Salah satu warga, Ali Darmaji mengatakan jika banjir tahun ini termasuk yang paling parah dari tahun sebelumnya. Tumpukan sampah yang menyangkut di tiang penyanga jembatan tiga pun ia duga menjadi biang jebolnya tanggul hingga menyebabkan banjir.
“Itu pasti karena sumbatan di jembatan tiga, sampai akhirnya tanggul tidak kuat untuk menampung air, kemudian ambrol,” katanya saat ditemui di sela-sela membersihkan rumah.
Ia pun berharap pihak terkait bisa segera mengatasi bencana yang terus berulang dari tahun ke tahun tersebut. Termasuk di dalamnya adalah menghilangkan tiang penyangga pada jembatan tiga. “Karena tahun ke tahun penyebabnya ya seperti itu,” terangnya.
Warga lainnya, Nurul Khomariah, juga mengharapkan pihak terkait bisa menghilangkan tiang penyangga di jembatan tiga. Akibat banjir kemarin, pihaknya pun harus merugi karena sebagian perabot elektronik di rumahhnya rusak berat.
“Mulai dari kulkas hingga blender, perabot rumah juga banyak yang rusak, semoga segera ada pemecahan masalahnya,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, tanggul dekat jembatan tiga Sungai Piji, di Desa Kesambi, Mejobo, Kudus, jebol pada Kamis (20/2/2020) pagi. Puluhan rumah di sejumlah RT dan RW pun terdampak dan terendam banjir hingga satu meter lebih.
Terdapat dua tanggul yang jebol dalam kejadian tersebut. Tanggul yang jebl pertama kali adalah di sebelah timur dengan panjang 15 meter, hingga akhirnya, air menggenang setinggi satu hingga satu setengah meter.
Sedang tanggul kedua yang jebol, berada pada sisi sebelah barat dengan panjang kurang lebih sepuluh meter. Hanya, saat itu air hanya limpas dan lewat saja, tanpa menggenangi pemukiman warga.