JEPARA – Memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RA Kartini Jepara akan melakukan evaluasi pada layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hal ini menyusul semakin bertambahnya jumlah pasien yang masuk ke RSUD Kartini Jepara.
Dalam Jumpa Pers, yang dipandu Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jepara Arif Darmawan, pada Rabu (18/3/2020), menghadirkan langsung Direktur RSUD RA Kartini Jepara Dwi Susilowati, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Kartini Muh Ali, dan Direktur Pelayanan RSUD Kartini Bambang Dwipo.
Direktur RSUD RA Kartini Jepara Dwi Susilowati mengatakan, tidak dapat dipungkiri saat ini kondisi pasien di rumah sakit semakin bertambah. Mulai dari IGD sudah penuh pasien dan juga antrean di luar. Sehingga ini akan menjadi bahan evaluasi.
”Kondisi itu terjadi karena kami jangan sampai menolak pasien, namun pelaksanaannya tidak mudah. Ke depan kami akan benar-benar memilah-milah mana yang benar-benar true emergency (gawat darurat) itulah yang kita terima, yang false emergency (tidak gawat darurat) memang terpaksa tidak kita terima,” kata Susi.
Selain itu, jika merujuk pasien juga harus melalui fasilitas kesehatan (faskes) tingkat primer. Sehingga saat merujuk benar-benar safety (aman), ada petugas yang bisa mengikuti dan terkonek dengan Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) di rumah sakit. Dengan langkah itu diharapkan pula, tidak ada lagi pasien yang menunggu di mobil. Juga pasien yang tidak terperiksa.
Mengenai pasien yang meninggal saat antre di IGD RSUD RA Kartini Senin (16/3) yang sempat viral, Susi menjelaskan, pasien datang sendiri diantar petugas desa dengan menggunakan ambulans milik desa.
Susi juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan hal tersebut. ”Kami tidak bermaksud menelantarkan, tapi memang kondisi saat itu IGD penuh. Masih menumpuk di luar 19 antrian, itu yang tidak kami inginkan dan akan dievaluasi,” jelasnya.
Rabu (18/3/2020) pagi, jajaran direksi RSUD RA Kartini Jepara juga sudah silaturrahmi ke rumah duka, dan bertemu dengan keluarga pasien almarhum nenek Lukitah. ”Kami diterima dengan baik oleh keluarga,” ujarnya.
Ketua Komisi C DPRD Jepara, Nur Hidayat mengatakan pihaknya melihat daya tampung IGD dan rumah sakit daerah saat ini sangat kurang. Karenanya pihaknya meminta pada Pemkab Jepara untuk mengambil kebijakan teknis agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. ”Urusan wajib pelayanan dasar pemerintah ini, mutlak yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Kami tidak ini pelayanan urusan dasar jadi yang kedua,” ungkapnya.
sumber jepara.go.id https://jepara.go.id/2020/03/18/rsud-ra-kartini-jepara-akan-evaluasi-layanan-igd/