Kudus – Kerusakan kontainer yang mengangkut sampah pasar, memang kerap dikeluhkan oleh masyarakat. Bagimana tidak, lubang menganga yang ada dikontainer tersebut kerap mencecerkan sampah ke jalanan yang dilewatinya.
Menindaklanjuti hal ini, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Sudiharti melalui Kabis Pengelolaan Pasar, Albertus Harys Yunanto mengaku jika pihaknya telah melakukan upaya penambalan terhadap kontainer kontainer sampah yang berlubang. Hanya saja, pihaknya mengakui proses penambalan itu tidak menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi kerusakan kontainer sampah yang ada di Kudus.
“Kerusakannya pada kerangkanya, jadi ditambalpun tidak bisa sepenuhnya menyelesaikan permasalahan yang ada,” ujarnya.
Menurutnya, faktor usia dan bahan dari kontainer sampah menjadi penyebab utama kerusakan yang terjadi pada kontainer kontainer tersebut. Selain itu, jenis sampah pasar yang didominasi dengan sampah basah yang bersifat asam. Diklaim pihaknya sebagai penyebab kontainer sampah mengalami korosi dan berlubang.
“Ditambal dengan seng tebal, juga nantinya akan lubang lagi. Karena mengalami korosi akibat terpapar senyawa asam dari sampah pasar secara terus menerus,” jelasnya.
Harys mengatakan ada 27 kontainer sampah yang beroperasi di seluruh pasar tradisional di Kudus. Dari jumlah tersebut, diketahui 20 diantaranya kondisinya setengah layak pakai.
“Untuk kontainer yang mengalami kerusakan parah sudah kami tarik semua,” lanjutnya.
Sempat mengusulkan pengadaan 20 kontainer sampah baru dalam APBD 2020. Dalam realisasinya, tahun ini pihaknya hanya menerima bantuan satu kontainer sampah senilai Rp. 30 juta.
“Idealnya, ada tambahan 20 kontainer lagi. Karena untuk pasar besar, paling tidak harus memiliki 2 kontainer sampah. Sedangkan pasar sedang dan kecil memiliki 1 kontainer sampah,” bebernya.
Untuk mengatasi keterbatasan armada pengangkut sampah pasar, pihaknya mengaku dibantu oleh Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH).
Sumber jurnalpantura.id
https://jurnalpantura.id/perbaikan-kontainer-sampah-hanya-tambal-sulam/
