Jepara – Muara Kali Wiso yang mengalami sendimentasi mulai berdampak pada nelayan Jepara. Gundukan sampah yang terlihat seperti pulau di sebelah selatan TPI Jobo Kuta, membuat para nelayan yang hendak masuk dan keluar dari Kali Wiso kesulitan.
Para nelayan praktis hanya bisa menggunakan sisi selatan dari jalur yang ada. Kedalamannyapun tidak seberapa, sehingga memerlukan kehati-hatian bagi para nelayan yang akan melewatinya. Selain itu para nelayan juga harus bergantian untuk melewatinya, karena untuk ukuran kapal tertentu, jalur yang masih tersisa ini hanya mampu menampung satu perahu.
Nur Azis, salah seorang nelayan di Jobo Kuto menyebutkan, pendangkalan di Muara Kali Wiso memang sangat parah. Kondisi ini sudah berlangsung beberapa tahun terakhir. Pendangkalan bahkan sudah terjadi sampai hampir di bawah Jembatan Cinta, atau bahkan lebih.
Situasi ini memang membuat para nelayan agak mengalami kesulitan. Pada saat air surut, maka kedalaman air di kawasan ini juga akan turun drastis. Perahu-perahu dipastikan akan kesulitan keluar jika air dalam kondisi surut.
“Sudah banyak lumpurnya. Perahu-perahu terkadang sudah kandas menyentuh dasar kali. Ini memang susah bagi kami untuk keluar atau masuk ke Kali Wiso untuk bersandar,” ujarnya, Selasa (18/2/2020).
Terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Jepara Ary Bahtiar membenarkan kondisi ini. Pihaknya sudah merencanakan akan melakukan pengerukan di sekitar Muara Kali Wiso.
Kondisi yang ada saat ini diakui rentan menimbulkan persoalan. Tidak hanya bagi nelayan namun juga kepentingan pengendalan banjir kota Jepara. Tingginya sendimentasi yang terjadi membuat arus air di Kali Wiso tidak bisa lancar menuju ke laut. Karena itu pihaknya merencanakan akan segera melakukan pengerukan.
“Kemungkinan akan kami lakukan pada bulan-bulan ini, pengerukannya. Kami sudah mengkoordinasikan dengan beberapa pihak. Masalah ini kami harapkan bisa segera teratasi,” katanya.
Pemkab Jepara sendiri akan bekerjasama dengan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara. Alat berat Backhoe Ampibi yang dimilili BBPBAP Jepara akan dipinjam untuk kepentingan pengerukan.
Pihak BBPBAP Jepara sendiri sudah ditemui pihaknya, dan menyatakan siap memberikan bantuan yang diperlukan. Alat berat yang dimaksud nantinya tinggal dibiayai pengoperasian dan bahan bakarnya, selanjutnya menunggu pelaksanaan pengerukan.
“BBPBAP Jepara memiliki Backhoe Ampibi yang diperlukan untuk keperluan ini. Saya sudah bertemu dengan pimpinan di sana dan alhamdulilah, rencana kami mendapatkan dukungan. Kami sangat berterima kasih tentu saja,” tambahnya.
Sumber murianews.com https://www.murianews.com/2020/02/18/182756/pendangkalan-muara-kali-wiso-ganggu-aktivitas-nelayan-jepara.html