Pati – Bupati Pati Haryanto menegaskan Pemkab belum akan memberlakukan tataan kehidupan baru atau new normal, dalam waktu dekat, lantaran membutukan kajian mendalam atas rencana penerapan tatanan di era kenormalan baru itu.
Bupati mengingatkan dalam tatanan baru membutuhkan disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan seperti hidup bersih dan sehat, mengenakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak fisik (physical distancing), dan tidak membuat kerumunan.
Oleh karena itu, perlu terus menerus dilakukan edukasi secara masif kepada masyarakat. “Saat ini yang terpenting melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan,’’ tegas Bupati.
Selain edukasi masif, Pemkab terus memberi perhatian lebih terhadap fasilitas umum, terutama pasar. Protokol kesehatan didorong untuk diterapkan secara disiplin.
“Kalau untuk new normal kami masih dalam tahap persiapan. Sebab, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saja belum memberlakukan new normal secara utuh,” katanya.
Haryanto menambahkan saat ini pihaknya dalam fase persiapan jika ke depan dilakukan penerapan new normal. Sejalan dengan itu, pihaknya terus memperhatikan program jaring pengaman sosial.
Secara rutin bupati beserta jajajaranya memantau penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD). Pada tahap awal BLT DD telah disalurkan di 164 desa. Adapun berikutnya secara serentak BLT DD disalurkan di 118 desa.
“Kami melakukan monitoring BLT DD dari ujung selatan, utara, timur, dan barat. Kami ingin memastikan pelaksanaannya tidak bermasalah,” tandasnya.
Bupati mengungkapkan, terdapat 46 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) BLT DD. Peninjauan langsung ke lokasi penyaluran bantuan di tengah pandemi virus Covid-19 untuk memastikan bantuan tersebut tepat sasaran. Sekaligus menghindari keluarga mendapat bantuan dobel.
Sumber suaramerdeka.com https://www.suaramerdeka.com/regional/muria/230910-new-normal-di-pati-tak-akan-diberlakukan-dalam-waktu-dekat