Diguyur Hujan Semalaman, Enam Wilayah Di Kecamatan Dawe Longsor

oleh -0 views

Kudus – Tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur Kota Kudus sejak Senin 13/01/2020 malam hingga Selasa 14/01/2020, membuat sebagian wilayah di Kecamatan Dawe tterjadi longsor.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, bencana longsor yang terjadi pada Selasa pagi, berada di enam desa di Kecamatan Dawe yakni Desa Kajar, Colo, Japan, Dukuh Waringin, Glagah dan Ternadi.

“Longsor itu disebabkan turunnya hujan sejak Selasa pukul 22.00 WIB dan mengakibatkan tanah gembur serta tidak adanya tumbuhan penopang tebing,” ujar Bergas.

Dia memaparkan, bencana longsor yang terjadi di Desa Kajar berada di Dukuh Merengetan RT 02 RW 02 dan menimpa rumah milik Nasukha (65) pada pukul 05.30 WIB.

Penanganan yang sudah dilakukan adalah kerja bakti pembersihan lumpur yang masuk ke rumah, dan dibutuhkan terpal untuk menutup tebing agar tidak terjadi longsor lagi.

Selain itu, lanjutnya, longsor yang terjadi di Desa Colo, berada di Dukuh Pandak RT 05 RW 03 dan menimpa rumah Muji Aminah.

Sedangkan longsor di Desa Ternadi ada empat titik, pertama di Dukuh Godang menimpa dinding dapur rumah milik Sumi (50) warga RT 01 RW 01. Akibatnya dinding dapur roboh sepanjang 9 meter dengan kerugian materiil sebesar Rp 7 juta.

Bergas C Penanggungan Ka Lakhar BPBD kabupaten kudus

“Selain tanah longsor itu juga sampai pinggir rumah milik Suratno warga RT 01 RW 01. Tanah longsor juga mengguyur samping rumah Alex Ridho (32) warga RT 03 RW 02, dan mengguyur belakang rumah milik Girun (46) dan Ripo (70) warga RT 04 RW 01,” paparnya.

Lebih lanjut, longsor di Desa Ternadi juga terjadi di Dukuh Tawang Rejo, yang berdampak di RT 02 RW 02. Akibat tanah longsor tersebut, sebagian besar jalan desa tertutup tanah hingga mengganggu mobilitas pengguna jalan. Selanjutnya tanah longsor di Dukuh Tawang Rejo RT 05 RW 02, menimpa dapur rumah milik Sarno dan mengalami kerugian hingga satu juta.

Baca Juga:  Kembali Mobil Disambar Kereta di Grobogan, Ada Penumpang Balita.

Lokasi lain, kata Bergas, tanah longsor terjadi di Desa Japan RT 11 RW 02, yang berakibat tanah melimpas di halaman rumah milik Andi Winoto dan Sugeng. Tanah longsor tersebut juga menutup jalan penghubung antar desa Japan-Beji. Lokasi lain, longsor terjadi di Desa Dukuh Waringin dan menutup jalan Dukuh Krajan-Ketanggi.

“Longsor di Desa Glagah Kulon juga sama menutup akses jalan desa. Saat ini, longsor yang menimpa jalan sudah terbuka dengan normal,” jelasnya.

Amin Rahmat, Camat Dawe saat ditemui di lokasi longsor Desa Kajar

Terpisah, Camat Dawe Amin Rahmat saat dikonfirmasi mengatakan, bencana longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Dawe ada beberapa titik lokasi. Di Desa Ternadi ada tiga lokasi, Desa Kajar tiga lokasi, Desa Japan 2 lokasi, Desa Colo dua lokasi, Desa Dukuh Waringin satu lokasi, dan Glagah Kulon dua lokasi.

“Upaya yang segera dilakukan agar tidak terjadi adalah menutup tebing dengan terpal dan memangkas pohon supaya tidak mirik,” ujarnya.

Amin mengimbau selama musim penghujan ini, warga yang bermukim di bawah tebing agar mengungsi di rumah keluarganya yang dinilai aman. Pihaknya mengaku juga sudah mendirikan posko bencana untuk koordinasi terkait kebencanaan di wilayah Kecamatan Dawe.

Sumber jurnalpantura.id

https://jurnalpantura.id/7732-2/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *