Demak– Danrem 073/Makutarama Salatiga beserta jajaran pastikan kesiapan personil dalam penanggulangan dan pengamanan pasca banjir di Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak.
Danrem 073/Makutarama Salatiga, Kolonel Arm Moch Erwansjah mengatakan, pihaknya atas perintah Pangdam IV/Diponegoro memastikan kesiapan personil dalam penutupan tanggul jebol dan pengamanan pasca banjir.
“Dalam hal ini jajaran TNI membackup jajaran BPBD, terutama yang perannya dominan di sini yaitu PMI. Tidak ada unit tambahan selain memaksimalkan organik Kodim 0716/Demak yaitu sekira 360 personel di Desa Trimulyo ini. Jangan sampai tempat tinggal yang ditinggalkan pengungsi dimanfaatkan oknum tak bertanggungjawab,” jelasnya di Halaman Kantor Kecamatan Guntur didampingi Dandim 0716/Demak dan Camat Guntur.
Ia menjelaskan di wilayah Korem yang terdampak banjir yaitu dua wilayah Kabupaten Grobogan dan Demak.
Ia menambahkan, dua wilayah tersebut merupakan satu aliran Sungai Tuntang yang menghubungkan dari Rawa Pening.
“Demak ini merupakan ujungnya. Jika di Karang Rayung sebelumnya tidak jebol, mungkin akan lebih parah lagi di Demak,” jelasnya.
Ia mengimbau dari jajaran terkait, yaitu Dinas PU dan BBWS agar saling berkoordinasi melakukan normalisasi dari hulu ke hilir.
Lanjutnya, ia menyebut agar dari hulu dilakukan normalisasi sedimentasi yang tinggi atau yang sudah ditumbuhi penghijauan.
“Cerita dari Purwodadi kemarin, banjir ini merupakan siklus 14 tahunan. Oleh karenanya supaya pihak terkait melakukan koordinasi menormalisasi dan membersihkan penghijauan,” jelasnya.
Danrem 073/Makutarama Salatiga, Dandim 0716/Demak, Kapolres Demak meninjau penutupan tanggul jebol di Dukuh Gobang, Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak.
Sumber sigijateng.id