Blora – Bupati Blora Djoko Nugroho menyampaikan klarifikasi terhadap banyaknya isu yang beredar tentang virus corona atau Covid-19 di wilayahnya, Senin (30/3/2020). Klarifikasi itu disampaikan dalam rangka meredam keresahan warga terkait isu tersebut.
Ada dua isu yang diklarifikasi oleh Bupati Djoko Nugroho. Yakni, mengenai meninggalnya salah satu warga Desa Sogo, Kecamatan Kedungtuban, dan kaburnya salah satu warga Desa Keser, Kecamatan Tunjungan dari Jakarta yang diisukan pernah kontak dengan penderita Covid-19.
“Yang ada di Desa Sogo itu bukan positif Covid-19. Ibu itu meninggal karena usai keguguran,” katanya.
Dijelaskan, setelah keguguran di RS PKU Cepu, orang tersebut pulang ke Desa Sogo. Namun karena merasa sakit lagi, maka ia kembali berobat ke rumah sakit.
“Belum sampai ditangani sudah meninggal dunia. Ternyata pasien punya riwayat hipertensi dan diabetes melitus,” katanya.
Menurut Djoko, korban juga tidak mempunyai riwayat perjalanan dari kota yang sudah positif Covid-19. Adapun yang membuat masyarakat resah karena petugas rumah sakit ketika mengantarkan jenazahnya pulang ke Desa Sogo memakai alat pelindung diri (APD) lengkap sehingga banyak yang salah paham.
“Prosedurnya sudah benar, petugasnya pakai APD ketika mengantarkan jenazah pulang. Tapi karena sedang marak pemberitaan Covid-19 jadi disangkut-sangkutkan dan mengira positif Corona. Itu tidak benar,” ujarnya.
Sedangkan isu kaburnya warga Desa Keser dari Jakarta yang diduga pernah kontak dengan penderita positif Covid-19, menurut Djoko juga tidak benar. Menurutnya, warga Keser itu sebelumnya kerja di Jakarta sebagai penjaga toko.
“Karena tetangga tokonya ada yang positif corona maka tokonya diliburkan oleh juragannya dan karyawannya diminta untuk pulang. Namun di Blora justru beredar kabar bahwa orang ini pernah kontak dengan positif Corona. Jangan percaya,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Djoko meminta agar masyarakat bisa bijak ketika menerima informasi yang belum jelas kebenarannya tidak langsung disebarkan kepada yang lain.
“Kalau ada apa-apa bisa menghubungi hotline kita yang ada di website corona.blorakab.go.id atau ke posko yang ada di Dinas Kesehatan,” sambungnya.
Djoko menyampaikan, hingga hari ini jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) tercatat sebanyak 258 orang. Dari jumlah ini, yang lolos pemeriksaan ada 26 orang, sehingga masih 232 ODP.
“Sedangkan yang PDP atau Pasien Dalam Pengawasan di Blora ada empat. Namun yang satu sudah dinyatakan negatif, sehingga masih tiga yang PDP. Satu dirawat di RSUP dr Kariadi Semarang, dan dua dirawat di RSUD dr. R. Soetijono Blora. Alhamdulillah hingga kini belum ada yang positif,” imbuhnya.
sumber murianews.com https://www.murianews.com/2020/03/30/185507/bantah-warga-sogo-meninggal-karena-corona-bupati-blora-keguguran-dan-diabetes.html