Kudus – Pelayanan kesehatan di Kabupaten Kudus kembali menjadi sorotan. Kali ini kejadian tidak mengenakan di alami oleh Warga Sedulur Sikep asal Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Faiz Riyandi, salah satu warga Sedulur Sikep yang beralamat di RT 02 RW IV Desa Larikrejo, Undaan mengaku kecewa dengan pelayanan dari Puskesmas di Kecamatan Undaan saat hendak memeriksakan putrinya, Kamis 19/12/2019 sekitar pukul 17.15 lalu.
Aji Pitaya Pramudita (2) anak dari Faiz Riyandi menderita sakit diare selama 3 hari dan sudah di periksakan ke Bidan dan Dokter anak.
Karena kondisi putrinya yang tidak kunjung membaik, Faiz membawa putrinya ke Puskesmas Undaan Kidul. Dalam kondisi keluarga yang khawatir dengan kondisi anak balitanya yang sedang sakit, justru petugas yang melayani bersikap kurang baik.
Karena keluarga Faiz belum mempunyai KK dan putrinya Aji Pitaya Pramudita belum mempunyai Akte, pihak Puskesmas menyarankan Pasien di bawa Ke RSUD saja, karena sama-sama mengeluarkan biaya.
“Kalau tidak punya KK dan BPJS, harus mandiri, membayar sendiri,” Cerita Fais Affandi menirukan perkataan petugas Puskesmas Undaan, saat di temui media di RSUD dr Lukmonohadi, Jum’at 20/12/2019.
Masih menurut Fais, setelah tiga kali gagal memasukkan jarum infus ke putrinya itu, pihak Puskesmas meminta keluarganya membawanya ke rumah sakit, karena sama-sama membayar, tambahnya.

Bahkan sempat terlontar kalimat yang dirasa cukup kasar, saat dirinya mengaku tidak mempunyai kelengkapan administrasi kependudukan.
“Kamu itu orang apa ? Tidak punya KK,” Ujar Fais.
Atas perlakuan tersebut, dia mengaku, kecewa, termasuk dengan sikap petugas Puskesmas yang dianggap melukai perasaan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Joko Dwi Putranto menanggapi keluhan warga sedulur sikep mengungkapkan akan segera menindaklanjutinya.
“Kami sudah berulang kali memberikan pembinaan dan pelatihan terhadap petugas Puskesmas untuk memberikan pelayanan yang baik sekali,” ujarnya.
Sumber jurnalpanura.id