Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menargetkan penurunan angka stunting sebesar dua persen pada tahun 2020 ini. Jika tahun 2019 angka stunting berada pada 8,09 persen, maka di tahun 2020 ditarget menjadi 6,09 persen.
Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kudus Muslimah menyebut jika penurunan angka stunting sebenarnya sudah dimulai sejak 2018 lalu. Di mana saat itu, angka stunting bisa mencapai 21,21 persen dari total balita yang ada di Kudus.
Kemudian pada tahun 2019, katanya, mengarami penurunan yang signifikan. Elektronik Pemantauan Pertumbuhan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) mencatat ada 8,09 persen dari 68 ribu anak di Kudus mengalami stunting.
“Ini berarti kan sudah turun jauh. Dari 21,21 persen menjadi 8,09 persen,” ucapnya Rabu (5/2/2020) pagi.
Walau demikian, pihaknya tetap akan berupaya menurunkan kembali angka stunting di Kota Kretek tahun 2020 ini. Terlebih setelah adanya komitmen konvergensi stunting yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kudus beberapa waktu lalu.
“Kami optimistis permasalahan stunting bisa segera ditangani dan angkanya bisa ditekan seminimal mungkin,” lanjutnya.
Untuk langkah awalnya, kata Muslimah, akan ada kegiatan timbang serentak di seluruh kecamatan. Sistemnya, seluruh balita di Kudus akan ditimbang berat badan dan diukur tinggi badannya. Kemudian diberikan Vitamin A dosis tinggi.
“Serta distimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuhan Kembang (SDIDTK) balita,” jelasnya.
Dengan begitu, pihaknya berharap data anak yang mengalami stunting di Kudus dapat diketahui secara pasti. Baik data diri maupun data alamat anak yang mengalami stunting. “Jika datanya valid dan lengkap, nanti kita intervensinya tepat ke sasaran,” terangnya.
Sumber murianews.com