beritaplatk, internas – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengapresiasi langkah pemerintah Australia yang melakukan pembakaran pada kapal yang masuk dan menangkap ikan secara ilegal di wilayah mereka, termasuk tiga kapal Indonesia. 3 Kapal Indonesia Dibakar Australia
Menurutnya, hal itu adalah bentuk pemerintahan yang tegas dalam menjaga kedaulatan wilayah dan sumber daya alam yang mereka punya.
Dalam tweetnya Susi memberikan pujian kepada pemerintah Australia, pada Selasa (9/11). “Respect dan apresiasi untuk aparat Australia yang telah menjaga kedaulatan wilayah dan resourcenya,”.
Harapannya Indonesia bisa melakukan hal yang sama kepada kapal-kapal ilegal yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Beliau juga menegaskan, hal itu dilakukan demi nelayan asli Indonesia agar mendapatkan hasil tangkapan yang lebih banyak.
“Seharusnya kita terus melakukan hal yang sama kepada kapal pencuri ikan di lautan kita, sehingga nelayan-nelayan domestik kita bisa terus mendapatkan hasil yang banyak,” katanya.
Seperti kita ketahui, selama menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memiliki kebijakan untuk menenggelamkan kapal asing yang ketahuan masuk dan menangkap ikan secara ilegal.
Pihak berwenang Australia, kemarin membakar tiga kapal Indonesia yang kedapatan masuk dan menangkap ikan secara ilegal di wilayah perairannya. 3 Kapal Indonesia Dibakar Australia
Pasukan Perbatasan Australia (ABF) merilis foto yang menunjukkan terdapat perahu kecil berwarna-warni terbakar di permukaan laut setelah berpatroli tiga hari di dekat Rowley Shoals Marine Park, lepas pantai utara Australia Barat.
Patroli dilakukan setelah ABF memperoleh laporan bahwa ada lusinan kapal asing berlayar di perairan tersebut. Mereka mengkhawatir risiko pembajakan. Selain mereka menghancurkan tiga kapal Indonesia, ABF juga mengusir 13 kapal ikan Indonesia lainnya untuk keluar dari perairan Australia. (**) 3 Kapal Indonesia Dibakar Australia
Ref: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211109080639-20-718463/susi-pudjiastuti-buka-suara-soal-australia-bakar-kapal-ikan-indonesia